Halaman

Subscribe:

Main Menu

Selasa, November 16, 2010

perbedaan hari raya

Lagi-lagi ada perbedaan pendapat tentang hari raya. dan terus saja di perdebatkan. ada yang fanatik sekali memilih salah satu kelompok. ada yang merasa mengerti dan mengambil pilihannya sendiri. beberapa ulama sudah sering mengatakan jangan memperdebatkan masalah ini. sehingga mengakibatkan perpecahan. anggaplah semuanya itu sebagai karunia dari allah. seperti hadits nabi yang sering disebut2 para ulama(lupa haditsnya yang mana.. hahaha).

Baru saja ada temen yang memperdebatkannya. dia bilang "kenapa Allah memberikan manusia kesempurnaan dr makhluk ciptaan-NYA, itu dikarenakan agar manusia bs berpikir lbh baik bukannya ikut-ikutan(hari raya). q bukan aliran A or B or...., yg jelas q cm berpanduan dgn Al Qur'an dan Al Hadits"

ya bagus juga sech dia mau berpikir dan memutusakan kapan hari raya. hanya saja tidak semua orang memiliki ilmu agama yang kuat seperti dia. saya sendiri sadar ilmu agamaku masih minim sekali. karena itu aku menyerahkannya pada keputusan pemerintah. yang pastinya di dalam keputusannya menyertakan semua orang yang ahli di bidangnya. layaknya bidang ilmu-ilmu yang lain. tidak semua hal aku mengerti dengan baik. karena itu aku menyerahkannya pada pakarnya. seperti sebuah perusahaan yang menyerahkan pembuatan softwarenya kepada software house karena mereka berpikir software house tersebut memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam pembuatan software dari pada perusahaan itu sendiri.

ada juga yang memilih ikut kyainya. karena dia merasa kyainya lebih pintar dari pada dia. tapi lebih baik kita sendiri juga pilih-pilih dalam menentukan orang yang kita ikuti. jangan sampai yang kita ikuti ternyata orang yang tidak ahli dalama bidangnya(red: agama). seperti kita mau memperbaiki komputer, kalau kita sendiri mampu perbaiki sendiri atau tidak bisa serahkan perbaikan kepada ahli komputer. jangan sampai di serahkan kepada orang yang tidak ahli komputer atau kita sendiri tidak bisa komputer tapi berusaha memperbaikinya. bisa-bisa tidak malah di perbaiki mungkin malah rusak. dan saya rasa ini tidak hanya salah dari orang yang memperbaiki. tapi juga yang memilih kepada siapa dia memutuskan untuk memperbaikinya.

yach cuma sedikit unek-unek, saya tidak menjawabnya langsung keorangnya. saya sebisa mungkin untuk menghindari perdebatan-perdebatan yang takutnya akan menimbulkan perpecahan. saya suka saja jika di ajak diskusi. tapi jika nada-nadanya sudah mulai keras dan di takutkan terjadi perpecahan. mending aku ngalah saja. diam dan tidak usah di teruskan. entahlah keputusan saya ini benar atau tidak. hanya saja saya tidak suka jika berdebat atau diskusi yang seperti itu.


0 komentar: